Pembiayaan Kendaraan Listrik Diprediksi Mencapai Rp 170 Miliar di 2023

Pembiayaan Kendaraan Listrik Diprediksi Mencapai Rp 170 Miliar di 2023
Pekerja melintas di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan 1.030 SPKLU terpasang pada tahun 2023. (ANTARA FOTO/Hana Dewi Kinarina/wpa/YU)

jpnn.com - BEKASI - Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila memprediksi pembiayaan kendaraan listrik untuk segmen roda dua dan roda empat pada 2023 akan ditutup dengan angka mencapai Rp 170 miliar.

“Kalau tahun ini kami perkirakan bisa tutup (pembiayaan kendaraan listrik) hingga Rp 160 miliar - Rp 170 miliar,” kata Dewa Made Susila di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.

Kepercayaan menyoal angka pembiayaan kendaraan listrik terlihat berkat capaian positif yang didapat hingga Oktober yang telah mencapai Rp140 miliar dari kedua segmen tersebut.

Komposisi pembiayaan tersebut masih didominasi oleh kendaraan roda empat. 

"Komposisinya 70 banding 30 persen,” kata Dewa Made Susila menjelaskan.

Menurut dia, perkembangan tren elektrifikasi di Indonesia sudah sangat begitu pesat, terlihat dari respons konsumen elektrik di Indonesia yang sudah teredukasi dengan baik.

“Kami melihat memang kendaraan listrik ini cukup positif trennya, terlebih jika ditambah dengan infrastruktur yang cukup baik lagi itu akan lebih bagus lagi ke depannya,” kata dia.

Meski begitu, jika dibandingkan dengan keseluruhan pembiayaan yang ada di Adira Finance, porsi pembiayaan kendaraan listrik cenderung masih kecil, yakni baru mencapai 1-2 persen saja.

Pembiayaan kendaraan listrik untuk segmen roda dua dan roda empat pada 2023 diprediksi akan ditutup dengan angka mencapai Rp 170 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News