Pembiayaan PPR Syariah Belum Optimal

Pembiayaan PPR Syariah Belum Optimal
Ilustrasi perumahan. Foto: Bontang Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo mengatakan, potensi bisnis pembiayaan pemilikan rumah (PPR) syariah di Indonesia masih sangat besar.

Namun, pembiayaan melalui skema syariah masih kurang banyak dipilih meski Indonesia menjadi salah satu negara dengan mayoritas umat muslim.

Akan tetapi, permintaan pasar untuk pembiayaan syariah mulai naik seiring kesadaran masyarakat akan skema syariah.

Selain itu, peran pasar modal dalam mendorong pembiayaan perumahan semakin besar.

”Untuk itu, SMF siap bekerja sama dengan bank-bank syariah untuk memperkuat sistem pembiayaan perumahan di Indonesia melalui transaksi sekuritisasi efek beragun aset syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP),” kata Ananta saat peluncuran Standar Prosedur Operasi Pembiayaan Modal Kerja Konstruksi (SPO PMK) Perumahan Syariah dan UUS, Senin (23/7).

Sejak awal berdiri hingga 30 Juni 2018, SMF mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur PPR yang mencapai Rp 41,97 triliun.

Jumlah tersebut terdiri atas pembiayaan Rp 31,82 triliun dan sekuritisasi Rp 10,15 triliun.

Dari seluruh dana yang dialirkan, SMF telah membiayai 721 ribu debitur PPR untuk 721 ribu rumah di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo mengatakan, potensi bisnis pembiayaan pemilikan rumah (PPR) syariah di Indonesia masih sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News