Pembudi Daya Ikan di Magelang Panen Rezeki di Tengah Pandemi Covid-19

Pembudi Daya Ikan di Magelang Panen Rezeki di Tengah Pandemi Covid-19
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melihat pembibitan sekaligus proses panen Ikan Arwana di Desa Menayu, Magelang. Foto: Instagram

jpnn.com, MAGELANG - Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia selama tiga bulan ini justru menambah berkah bagi pembudi daya ikan di Magelang.

Tepatnya di Dusun Sorogenen, Desa Menayu Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jateng.

Bahkan penjualan ikan, yang juga telah masuk pasar ekspor meningkat mencapai 20 persen.

Budi daya ikan air tawar di dusun itu telah berlangsung secara turun temurun.

Masyarakat kemudian merambah budi daya ikan hias. Karena ternyata kadar air di dusun yang dekat dengan Sungai Pabelan itu sangat cocok untuk ikan arwana, akhirnya banyak warga yang beralih membudidayakan salah satu ikan air tawar termahal itu. Fajar Sodiq, salah satunya.

"Sejak 2009 saya memulai budidaya ikan arwana. Setelah menjelaskan cara dan keuntungan budi daya ikan itu kepada para tetangga, akhirnya banyak yang ikut," kata Fajar pada Minggu (28/6).

Tidak hanya satu, Fajar Sodiq juga membudidayakan setidaknya empat jenis ikan arwana. Dari silver Brazil, Papua, Arwana Kalimantan sampai jenis red super.

Padahal untuk jenis itu, satu ekor harganya jutaan rupiah. Apalagi yang red super, yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Pembudi daya ikan air tawar meraup untung melalui penjualan dan ekspor di tengah pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News