Pembunuh Pasutri Jepang Akhirnya Menyerahkan Diri

Pembunuh Pasutri Jepang Akhirnya Menyerahkan Diri
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, DENPASAR - Tak punya duit membuat I Putu Astawa, 25, gelap mata. Dia menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) asal Jepang, Matsuba Nurio, 73, dan Matsuba Hiroko, 70, pada Minggu (3/9).

Setelah dua pekan berlalu, Astawa akhirnya menyerah. Dia diamankan tim khusus yang tergabung dalam Jatanras Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Kuta Selatan Senin (18/9) sekitar pukul 04.00.

Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo menyebutkan, sepeda motor pelaku digadaikan Rp 10 juta kepada temannya di kampung halaman, Negara, Jembrana, beberapa bulan lalu.

Karena tidak punya uang untuk menebus motor, pelaku kalap hingga akhirnya muncul niat jahat untuk merampok di sebuah perumahan di kawasan Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan.

Dari jalan umum, waktu itu pintu rumah tersebut memang terbuka. Memanfaatkan situasi dan kondisi (sikon) yang sepi pagi itu, pelaku langsung masuk.

Setiba di pintu depan (halaman luar), dia melihat pisau di atas rak sepatu. Pisau itulah yang digunakan pria berbadan kekar tersebut sebagai senjata untuk membunuh korban.

Di lantai 2, pelaku melihat Matsuba Hiroko yang membelakanginya. Astawa membekap mulut dan menusuk perut korban.

Karena masih sadar, korban ditusuk lagi di bagian leher hingga tewas tersungkur di lantai.

Pembunuh sudah buron dua minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News