Pemenang dan Pecundang saat Reshuffle Kabinet
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Surya Paloh menginginkan perubahan, sedangkan Jokowi menginginkan keberlanjutan. Dua kepentingan itu berbenturan sehingga bentrokan tidak terhindarkan.
Surya Paloh secara terbuka menyerang Jokowi dengan mengatakan bahwa program revolusi mental telah gagal. Surya Paloh masih memakai eufimisme supaya tidak terdengar vulgar.
Namun, tidak bisa dihindari bahwa ia melempar kode keras dengan menyebut program revolusi mental tidak berjalan sesuai rencana.
Serangan terbuka ini tidak bisa didiamkan. Angin terlalu kencang menyerang Jokowi.
Belum lagi serangan dari Anies Baswedan yang selama sepekan sebelumnya menjadi trending topic yang memojokkan Jokowi. Dalam pertemuan para wali kota seluruh Indonesia di Makassar, Anies Baswedan secara terbuka menyerang rezim Jokowi yang gagal menyelesaikan ketimpangan pembangunan nasional.
Dalam forum itu, tiga bakal capres tampil. Ganjar Pranowo yang berusaha menempatkan diri sebagai fotokopi Jokowi tampil standar dan normatif.
Prabowo Subianto yang sedang menikmati dukungan dari Jokowi justru tampil kurang apik, bahkan tampak tidak menyiapkan diri dengan baik.
Tak ayal lagi, Anies yang melontarkan kritiknya atas pemerintahan Jokowi pun menjadi perhatian. Selanjutnya, Anies tampil menyampaikan pidato politiknya di Apel Siaga Partai NasDem di GBK.
Tampaknya PDIP ditinggal oleh Jokowi dalam reshuffle ini. Selanjutnya tinggal menunggu the next showdown antara Jokowi vs Megawati sebagai supremo PDIP.
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Anies Sebut Tom Lembong Sahabat dan Ingatkan Negara Bukan Berdasarkan Kekuasaan
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Bukan Pemimpin Pencitraan Penuh Kebohongan
- Hasto PDIP Ungkap Keyakinan, Pertemuan Megawati-Prabowo Pasti Akan Terjadi