Pemerintah Bak Macan Ompong
jpnn.com - BATAM - Pemerintah mestinya bisa tegas terhadap setiap ancaman yang membahayakan kemaslahatan warganya. Namun dalam kasus penyanderaan awak bus Trans Batam jadi seperti macan ompong di hadapan para preman.
Pemko Batam seperti tak berdaya dan seakan tak punya kuasa melindungi petugas bus Trans Batam dan penumpangnya dari rongrongan oknum sopir angkot.
"Kami tak dapat berbuat banyak," kata Kepala UPTD Trans Batam, Abdul Madian seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (23/4).
Ia membenarkan adanya penyanderaan yang dilakukan sekelompok orang terhadap pekerja trans Batam pada Jumat (23/4) lalu. Dan kejadian kekerasan secara fisik dan verbal, tak hanya sekali ini saja dialami oleh penumpang dan pekerja Trans Batam.
"Sudah berkali-kali, kemarin di Simpang Frengky. Sopir disuruh turun, kuncinya dicabut. Efeknya penumpang menjadi terlantar," ujarnya.
Tapi menurut Abdul, pihaknya tak dapat berbuat banyak. Walau dirinya merupakan Kepala UPTD Trans Batam. Mengenai keamanan pekerja dan penumpang ini, Abdul tak bisa berbicara banyak. "Itulah, sulit saya untuk berbicara dan berkomentar," ungkapnya.
Saat ditanyai bagaimana mengenai keamanan para awak bus Trans Batam dan penumpang? Abdul meminta menanyakan hal ini ke Kepala Dinas Perhubungan saja. "Tanya ke pak kadis saja," ujarnya.
Abdul mengungkapkan trayek yang selalu bermasalah itu adalah Batamcenter-Batuaji. "Koridor satu," ucapnya. (ska/ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun