Pemerintah Didorong Ikut Menghentikan Pembataian di Suriah

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta pemerintah agar mendesak dunia Internasional untuk segera turun tangan menghentikan pembantaian warga sipil di Ghouta.
Hal ini terkait serangan militer Suriah ke Ghouta timur dalam beberapa hari terakhir yang telah menelan korban jiwa 520 orang dengan 121 di antaranya adalah anak-anak. Insiden tersebut menyebabkan 393 ribu orang terkepung dan terjebak di antara bunker dan runtuhan bangunan.
Karena itu, ketua bidang pembinaan dan pengembangan luar negeri (BPPLN) DPP PKS ini berharap pemerintah Indonesia dapat proaktif membantu menyelesaikan konflik di Suriah dengan ikut melakukan mediasi faksi-faksi yang bertikai.
“Indonesia punya posisi yang dihormati dan didengar di kalangan negara-negara Islam. Posisi ini perlu diperankan untuk mendorong proses perundingan damai antar faksi yang bertikai. Saya kira ini hal yang layak untuk dicoba, siapa tahu lewat Indonesia konflik yang berkepanjangan ini dapat didamaikan," ucap Sukamta, Senin (26/2).
Apalagi beberapa hari terakhir situasi di Ghouta, sungguh memprihatinkan. Tindakan pasukan Rezim Assad menurut politikus asal Yogyakarta ini sungguh gila dan biadab. Konflik yang terjadi menambah kelam daftar tragedi kemanusiaan di Suriah.
"Kami berharap PBB melakukan langkah nyata mengeluarkan resolusi berlakukan gencatan senjata," harap Sukamta, sembari mengajak semua pihak bersikap atas apa yang terjadi di Ghouta, sebagaimana telah dilakukan untuk membantu Rohingya.
Secara lebih luas, kata sekretaris fraksi PKS DPR ini, PBB maupun negara-negara adidaya seharusnya merasa malu atas konflik berkepanjangan di Suriah yang dimulai sejak Maret 2011.
"PBB semestinya mampu menekan AS dan Rusia untuk membantu mendinginkan suasana. PBB selama ini terkesan tidak berdaya terhadap kedua negara besar ini yang terlihat ikut memperkeruh konflik dengan berada di belakang faksi-faksi yang bertikai," tambahnya.(fat/jpnn)
Sukamta berharap pemerintah Indonesia dapat proaktif membantu menyelesaikan konflik di Suriah dengan ikut melakukan mediasi faksi-faksi yang bertikai.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan