Pemerintah Diminta Antisipasi Krisis Multidimensi Akibat Pandemi Covid-19

Pemerintah Diminta Antisipasi Krisis Multidimensi Akibat Pandemi Covid-19
Tampak sejumlah pembicara dalam diskusi online yang digelar Lembaga Kajian Dialektika (LKD) pada Jumat (17/4/2020). Foto: Dok. LKD

“Karena literasi keberagaman itu tidak hanya bicara soal pemahaman ajaran, tetapi juga fakta sejarah tentang bagaima kita pernah dan akan selalu seperti itu di dalam merajut hubungan beragama,” kata I Gusti Made Arya.

Made Arya juga mengutip ajaran agama Hindu yaitu tatwamasi (aku adalah kamu), ajaran Hindu yang mengajarkan tentang perdamian.

“Tatwamasi mengajarkan agar kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita memperlakukan diri kita, jika kita tidak ingin disakiti maka jangan menyakiti orang lain,” kata Made Arya dalam paparan diskusinya.

Made Arya meyakini bahwa jika manusia memegang ajaran tatwamasi kasus-kasus seperti bom bali dan gerakan radikalisme yang mengarah pada kekerasan dan ekstrimis menurutnya tidak akan terjadi. Solusi lain untuk mencegah penyebaran radikal disampaikan oleh Arya Prasetya.

Ia menawarkan jalan spiritualisme sebagai cara melawan paham radikal. Merujuk pada ajaran Budhis, Arya menyebut bahwa agama hadir untuk meningkatkan kualitas moral manusia dan membawa pesan perdamaian, sebagaimana asal katanya A yang berarti tidak dan Gama yang berarti kacau.

Arya Prasetya menambahkan bahwa upaya mencegah radikalisme di tengah Covid-19 adalah dengan jalan memperkuat dan memperdalam hakikat agama melalui ajaran tri karya eka karya.

Menurut Arya Prasetya, upaya proteksi dari radikalisme di tengah covid-19 kita harus memperkuat dan memperdalam hakikat agama.

Dalam beragama tidak cukup sekadar percaya, tetapi harus dicerminkan dalam kegiatan beribadah atau sembahyang, mengerjakan apa yang dipercaya juga mengamalkan atau mempraktikkan dengan satu landasan yaitu penuh ketulusan.

Lembaga Kajian Dialektika (LKD) menggelar diskusi online yang melibatkan akademisi, aktivis mahasiswa dan pemuda untuk mengantisipasi krisis multidimensi akibat pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News