Pemerintah Diminta Bentuk TPF Atas Kekerasan Terhadap Nakes di Papua
jpnn.com, JAKARTA - Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) menyoroti aksi kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Papua, yang menyebabkan seorang tenaga kesehatan (nakes) meninggal dan dua nakes perempuan mengalami kekerasan seksual.
“Kekerasan terhadap nakes sangat disesalkan terutama di saat masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Papua, sangat membutuhkan tenaga kesehatan,” kata anggota pengarah FSK Nursyahbani Katjasungkana dolam siaran persnya, Selasa (21/9).
Insiden penyerangan Puskesmas Kiwirok dan rentetan kekerasan sebelumnya tidak dapat dilihat sebagai kejahatan kriminal biasa.
FSK berharap pemerintah pusat dan pemda Papua mengambil tindakan yang perlu untuk menjaga keamanan pada tempat-tempat pelayanan publik.
“Kami mendorong dibentuk tim pencari fakta (TPF) untuk mengusut kekerasan di Kiwirok. Sebabnya, awal mula peristiwanya masih samar sehingga harus terjawab tuntas,” kata Nursyahbani.
Nursyahbani menambahkan laporan TPF nantinya dapat menjadi dasar bagi pemerintah pusat bersama Pemrov Papua untuk membuka kembali dialog antara Jakarta dan Papua demi menyelesaikan persoalan Papua.
Menurutnya, TPF penting untuk menghindari segala macam spekulasi yang menimbulkan misleading information and action atas kekerasan tersebut.
TPF bisa dibentuk terdiri dari perwakilan pemerintah, perguruan tinggi, kelompok independen, dan LSM Papua serta Komnas HAM perwakilan Papua dan Komnas Perempuan.
FSK meminta pemerintah membentuk TPF atas kekerasan yang dialami nakes di Papua.
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Tak Perlu Khawatir, Wakil Rakyat Punya Solusi soal Penempatan Guru, Pertama dalam Sejarah
- Masyarakat Suku Kopkaka Tolak Keberadaan KKB yang Jadi Momok Menakutkan
- 5 Berita Terpopuler: Pintu Tol Honorer jadi ASN Terbuka, Nasib P1-P4 Bagaimana? BKN Mengungkapkan Sesuatu
- Kepala Suku Ini Minta TNI-Polri Bertindak Tegas terhadap KKB
- Ubah Sebutan KKB Menjadi OPM, Panglima TNI Banjir Dukungan
- Pengamat Militer Apresiasi Jenderal Agus Atas Keberanian Mengubah Penyebutan KKB Jadi OPM