Pemerintah Diminta Tidak Umumkan Kematian Pasien Corona

Pemerintah Diminta Tidak Umumkan Kematian Pasien Corona
Petugas penyemprot cairan disinfetan melakukan sterilisasi virus Corona. Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA

"Itu hanyalah rasio antara jumlah kematian yang dikonfirmasi dari penyakit dan jumlah kasus yang dikonfirmasi (bukan total kasus)," katanya.

Johan juga mengatakan adapun Death Rate sebagai ukuran yang sangat berbeda.

"Dihitung dengan membagi jumlah kematian akibat penyakit dengan total populasi seringkali disebut dengan Death Rate. Ini penting untuk dibedakan karena sayangnya orang juga terkadang mengacaukan CFR dengan Death Rate," katanya.

Dia mencontohkan, pandemi flu Spanyol pada tahun 1918. Perkiraan yang sering dikutip oleh Johnson dan Mueller (2002) adalah bahwa 50 juta orang meninggal secara global dari pandemi ini dan hal ini menyiratkan bahwa 2,7 persen dari populasi dunia pada saat itu meninggal.

"Ini berarti death rate adalah 2,7 persen. Tetapi 2,7 persen sering salah dilaporkan sebagai CFR. Jika faktanya Death Rate adalah 2,7 persen, maka tingkat CFR jauh lebih tinggi karena tidak semua orang di dunia terinfeksi flu Spanyol," katanya.

CFR yang umum dilaporkan sebagai nilai tunggal bahkan konstanta biologis, juga patut disayangkan sebab, CFR bukanlah nilai yang terkait dengan penyakit yang diberikan, tetapi sebaliknya mencerminkan keparahan penyakit dalam konteks tertentu, pada waktu tertentu, dan dalam populasi tertentu.

"Kemungkinan seseorang meninggal karena suatu penyakit tidak hanya tergantung pada penyakit itu sendiri, tetapi juga respons sosial dan individu terhadapnya, tingkat dan waktu perawatan yang mereka terima, serta kemampuan individu yang diberikan untuk pulih dari penyakit itu," katanya.

Johan menekankan, infection fatality risk (IFR)lah yang sebenarnya mampu memberikan jawaban atas pertanyaan seberapa besar kemungkinan seseorang yang terinfeksi COVID-19 meninggal karenanya.

Poly Network mengusulkan agar pemerintah tidak mengumumkan kasus kematian akibat wabah virus Corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News