Gunung Agung Erupsi

Pemerintah Giatkan Program Buat Pengungsi Gunung Agung

Pemerintah Giatkan Program Buat Pengungsi Gunung Agung
Menko PMK Puan Maharani (tengah) memimpin rapat tingkat menteri terkait antisipasi dampak erupsi Gunung Agung, siaga darurat banjir dan tanah longsor. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui kementerian/lembaga (K/L) melaksanakan berbagai program untuk meringankan beban ekonomi dan sosial masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Agung di Bali.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta K/L fokus menggiatkan programnya di kabupaten/kota di Bali dan juga mengharapkan agar lebih ditingkatkan lagi aktivitas-aktivitas posko penanganan darurat bencana erupsi Gunung Agung.

Selain itu, posko pendamping juga harus lebih aktif dan kuat. "Maksimalkan fungsi service center untuk sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang perkembangan aktivitas Gunung Agung maupun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah," ujar Mbak Puan usai memimpin rapat tingkat menteri (RTM) terkait antisipasi dampak erupsi Gunung Agung, siaga darurat banjir dan tanah longsor di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (29/11).

RTM ini dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Puan mengatakan bahwa pemerintah sudah mengambil langkah-langkah penanggulangan bencana dan juga antisipasi bencana sejak awal. "Contohnya erupsi Gunung Agung, pemerintah sudah siapkan sejak awal tempat pengungsian, konsumsi bagi pengungsi, termasuk layanan imigrasi bagi wisatawan mancanegara yang sedang ada di Bali," ujar Bu Menko.

Dia menambahkan, antisipasi terhadap bencana harus dilakukan sejak awal. Termasuk soal tugas masing-masing instansi, siapa melakukan apa. Karena itu, ketika bencana terjadi respons dan penanganan yang dilakukan pun akan cepat.

"Jadi dalam rapat tadi kami bahas koordinasi antarinstansi dan kesiapan dari setiap kementerian dan lembaga dalam mengantisipasi maupun menanggulangi bencana. Baik banjir, longsor maupun erupsi Gunung Agung Bali," tutur Puan.

Salah satu permasalahan yang ada di lapangan saat ini adalah jumlah pengungsi yang sangat fluktuatif. Menurut catatan jumlah pengungsi per (28/11) adalah sebesar 29.673 jiwa tersebar di 217 tempat, tetapi kemungkinan jumlah tersebut bisa berubah karena mobilitas pengungsi sangat tinggi. "Secara umum, penanganan pengungsi sudah dilakukan dengan memadai. Baik dari sisi penyediaan logistik, air bersih, sanitasi, dan pelayanan kesehatan," ucap politikus PDI Perjuangan ini.

Pemerintah jamin antisipasi dan penanggulangan erupsi Gunung Agung akan dilakukan dengan cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News