Pemerintah Harus Mendorong Investasi Masuk ke Daerah

Kemudian, pemerintah diminta menjaga inflasi pangan. “Menjaga daya beli rakyat dengan mengintensifkan Bansos dan juga menjaga inflasi, terutama inflasi pangan. Fokus menekan inflasi pangan menjadi krusial karena harga pangan cenderung fluktuatif, sangat mudah melonjak ketika terjadi gangguan dalam produksi atau rantai pasok,” kata Yusuf.
Mengintensifkan Bansos untuk menjaga daya beli masyarakat menjadi penting, terutama untuk akses rakyat ke pangan.
Inflasi pangan yang tinggi akan memberi pukulan besar bagi daya beli masyarakat terutama kelas menengah-bawah dimana pangan merupakan komponen terbesar pengeluaran mereka.
Jika inflasi pangan tidak bisa dikendalikan, maka ke depan angka kemiskinan dipastikan akan melonjak.
“Agenda menekan inflasi pangan yang terpenting adalah mengamankan produksi pangan domestik, terutama dengan menjamin ketersediaan dan stabilitas harga input pertanian di tingkat petani, terutama benih, pupuk dan pengairan,“ ungkap Yusuf.
Perhatian utama harus diberikan kepada komoditas pangan utama seperti beras, kedelai, jagung, daging ayam, telur ayam, gula dan minyak goreng.
“Mengamankan produksi domestik krusial karena surplus pangan kita tipis,” tegas Yusuf.
Lebih Berat
Pemerintah harus mendorong Investasi masuk lebih ke daerah, mengembangkan sektor yang lesu karena pandemi maupun menopang perekonomian.
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu