Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona

Langkah pemerintah membentuk gugus tugas sudah benar arahnya. Namun gugus tugas ini tidak mendapat power dan mandat yang memadai.
Gugus tugas ini seharusnya dipimpin pejabat setingkat Menteri Koordinator, tidak dirangkap menteri atau kepala badan, melapor langsung pada Presiden, punya anggaran sendiri, berkoordinasi dengan menteri, kepala daerah, dan diberi wewenang memberikan perintah kepada maTiongkokry of government, seperti lembaga-lembaga pemerintah termasuk BUMN dan BUMD.
Mungkin kita tidak punya bayangan. Tapi yang saya bayangkan seperti BRR [Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi] Aceh-Nias pasca Tsunami 2004, seperti itu, bahkan lebih powerful.

Menurut saya ini penting karena dua hal. Pertama, ini menunjukkan keseriusan menangani masalah se-luar biasa dan sepelik ini.
Ini bukan main-main. Karena dampaknya bisa berlipat-lipat dan mempengaruhi kepercayaan pihak dari dalam maupun luar negeri.
Anjloknya rupiah dan IHSG sebagian diakibatkan karena ketidakpercayaan pihak luar bahwa kita serius menangani ini.
Kedua, ini menunjukkan kepemimpinan dan kehadiran pemerintah untuk menjaga kepercayaan publik.
Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025