Pemerintah Jamin APBN Tak Jebol

Pemerintah Jamin APBN Tak Jebol
Pemerintah Jamin APBN Tak Jebol
Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan cara paling tepat untuk mempertahankan stabilitas makroekonomi. Meskipun akan berdampak langsung terhadap inflasi, penyesuaian harga dinilai mampu mencegah peletusan bubble (gelembung) ekonomi yang masih menjadi ancaman perekonomian Indonesia.

Bank Dunia memperkirakan, jika harga minyak mentah dunia bergerak ke titik harga USD 120 per barel, subsidi BBM bisa membengkak hingga Rp 200 triliun. "Kalau tidak di-adjust, pasar akan berpikir budget tidak tahan," kata Chatib.

      

Chatib mengatakan, ketika pasar berpikir APBN tidak akan mampu menahan kenaikan harga minyak, akan muncul ekspektasi kenaikan harga. Hal tersebut akan memicu ekspektasi inflasi. Jika ekspektasi inflasi naik, yield atau imbal hasil obligasi negara akan naik dan berujung pada jatuhnya harga. "Sebelum harga jatuh, investor akan melepasnya. Ini yang membuat potensi reversal (pembalikan) modal," kata Chatib.

      

Padahal, lanjut dia, aliran modal masuk lebih banyak digunakan untuk mengoleksi surat utang negara. "Modal yang masuk hingga 1,6 persen GDP itu ke bond. Kalau terjadi flow keluar, itu terjadi di bond," katanya. Jika itu terjadi, stabilitas makroekonomi terutama dari sisi fiskal akan terganggu. (sof)





JAKARTA - Pemerintah menjamin fluktuasi harga minyak mentah dunia tidak akan menjebol daya tahan APBN. Menkeu Agus Martowardojo mengatakan, defisit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News