Pemerintah Komitmen Lanjutkan Biodiesel Demi Ekonomi dan Lingkungan Indonesia

Pemerintah Komitmen Lanjutkan Biodiesel Demi Ekonomi dan Lingkungan Indonesia
Bahan bakar biodiesel 30 persen (B30). Foto: dok pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah menjalankan program mandatori biodiesel yang diklaim telah sesuai target sehingga dapat berkontribusi positif bagi perekonomian, sosial, dan lingkungan.

“Pemanfaatan produk dan limbah kelapa sawit sebagai sumber energi berkontribusi bagi pencapaian target bauran energi terbarukan. Selain itu, dapat meningkatkan ketahanan energi berbasiskan sumber daya alam di dalam negeri,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

Hal ini disampaikannya dalam Dialog Webinar bertemakan “Masa Depan Biodiesel Indonesia: Bincang Pakar Multi Perpspektif” yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia, Rabu (16/12).

Kegiatan ini menghadirkan empat pembicara yaitu Djoko Siswanto, MBA (Sekjen Dewan Energi Nasional), Fadhil Hasan (Peneliti INDEF), Tatang Hernas (Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia), dan Petrus Gunarso (Dewan Pakar Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia).

Dadan Kusdiana mengungkapkan, pemerintah tidak hanya memastikan sawit mendukung program biodiesel. Namun juga dimanfaatkan kepada ektor energi terbarukan secara luas seperti pemanfaatan limbah cair menjadi biogas dan sudah diujicoba sebagai BioCNG.

Dalam pandangan Dadan Kusdiana bahwa peningkatan nilai tambah berjalan baik dalam untuk dikombinasikan dengan program bioenergi.

Langkah ini merupakan strategi tepat karena menumbuhkan industri penunjang seperti industri methanol baik itu berbasis gas alam maupun batubara.

Pemerintah juga akan menjamin kualitas biodiesel dari mulai proses, pencampuran di lapangan hingga ke tangan konsumen terjaga dengan baik.

Program mandatori biodiesel telah berjalan sesuai target sehingga dapat berkontribusi positif bagi perekonomian, sosial, dan lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News