Pemerintah Masih Gamang
Rapat Kabinet Paripurna Belum Batasi BBM Subsidi
Rabu, 25 April 2012 – 06:14 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Rapat Terbatas BBM dengan Pelaku Ekonomi di kantor Presiden Jakarta, Selasa (24/4). FotoL ABROR RIZKI / RUMGAPRES
Sementara itu, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani mengatakan, KEN meminta pemerintah segera memberikan kepastian. Namun pihaknya sepakat diambil langkah pengendalian BBM. "Sampai akhir tahun kita harapkan pemerintah tidak naikkan harga BBM," katanya.
Menurutnya, hasil sidang paripurna DPR terkait APBNP 2012 memberikan ketidakpastian bagi investor. Nah dengan pengendalian, diharapkan bisa membuat lega para investor. "Adanya pembatasan itu diharapkan ada kepastian juga bagi investor," katanya.
Sementara itu, dalam forum sidang kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tujuh arahan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan kesehatan fiskal. Pertama, mendorong percepatan belanja sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
"Menkeu akan menerjemahkan dalam agenda-agenda aksi termasuk di dalamnya akan merampungkan perubahan Perpres Nomor 54 untuk mempercepat proses-proses pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan dan akuntabel," kata Hatta.
JAKARTA-Pemerintah bertindak ekstra hati-hati sebelum mengambil kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dalam sidang kabinet paripurna
BERITA TERKAIT
- Luhut Binsar Anggap Wajar Pertumbuhan Ekonomi Melambat saat Transisi Pemerintahan
- forwarder.ai Tawarkan Efisiensi Biaya Logistik Lewat AI
- Pemerintah Ajak Gates Foundation untuk Kerja Sama dengan Danantara
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun