Pemerintah Myanmar Rampas Lahan Pengungsi Rohingya
jpnn.com, NAYPIDAW - Harapan para pengungsi Rohingya untuk kembali ke rumah mereka di Negara Bagian Rakhine tampaknya tidak akan pernah terwujud. Pasalnya, pemerintah Myanmar secara sepihak mengambil alih lahan mereka dan mendirikan bangunan di atasnya.
Dilansir BBC, Senin (9/9), ada empat bekas pemukiman Rohingya yang sudah diratakan dan kini diisi barak polisi, gedung-gedung pemerintah dan kamp-kamp relokasi.
Temuan itu diperkuat dengan analisis Lembaga Kebijakan Strategis Australia terhadap citra satelit bekas pemukiman Rohingya. Mereka menemukan bahwa setidaknya 40 persen dari desa Rohingya yang rusak akibat kekerasan pada 2017 lalu telah sepenuhnya dihancurkan.
Namun, para pejabat Myanmar membatah bahwa bangunan-bangunan itu dibangun di lahan bekas desa Rohingya.
Untuk diketahui bahwa kekerasan di wilayah Rakhine meletus pada tahun 2017 lalu di mana lebih dari 700 ribu warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar selama operasi militer.
Pemerintah Myanmar sendiri kerap menyangkal tuduhan yang menyebut bahwa pasukannya melakukan pembersihan etnis dan genosida terhadap warga Rohingya. (rmol/jpnn)
Harapan para pengungsi Rohingya untuk kembali ke rumah mereka di Negara Bagian Rakhine tampaknya tidak akan pernah terwujud.
Redaktur & Reporter : Adil
- Tolak Pengungsi Etnis Rohingya, Warga Aceh Barat Gelar Demo
- Korban Perampasan Sepeda Motor di Pelalawan Minta Polisi Gerak Cepat
- Mau ke Australia, Kapal Pengangkut Seratusan Warga Rohingya Terbalik di Aceh
- Pemerintah Janji Tak Semena-mena Gusur Masyarakat Adat Demi Bebaskan Lahan di IKN
- Di Depan Pimpinan ASEAN & Australia, Jokowi Serukan Setop Genosida Palestina
- Polisi Gerebek Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru, Tiga Agen Ditangkap