Pemerintah Pastikan Tidak Lagi Akomodir Importir Sampah
jpnn.com, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengambil langkah tegas setelah 49 kontainer berisi sampah plastik terbukti terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Ya, Pemko Batam memastikan tidak lagi mengakomodir importir sampah plastik yang berkeinginan untuk membuka usaha di Batam.
"Kami sudah sampaikan tidak akan akomodir. Kalau mereka mau sampah (yang akan diolah) yang lokal Batam," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Herman Rozie, Jumat (12/7).
BACA JUGA: Pilihan Stasiun MRT Jadi Lokasi Pertemuan Jokowi - Prabowo Memang Sarat Makna
Ditanyai perihal apakah ada importir yang mencoba mengajukan izin impor sampah plastik. Herman mengaku belum ada satupun, lagipula pihaknya mengaku komitmen menolak aktivitas tersebut.
"Kecuali, input biji plastik untuk barang jadi. Ini boleh," imbuhnya.
Perihal, sampah plastik yang dipastikan terkontaminasi limbah B3 beberapa waktu lalu apakah sudah dikembalikan ke negara asal, dia mengaku itu merupakan ranah Bea Cukai.
"Teknis pengiriman oleh Bea Cukai. Kami hanya harap sampah dari luar negeri tidak lagi kotori Batam. Kalau reekspor, kami harap itu dilakukan," ucapnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengambil langkah tegas setelah 49 kontainer berisi sampah plastik terbukti terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
- 689 PPPK Batam Terima SK, Ini Pesan Muhammad Rudi
- Dukung The RunCzech Marathon 2024 Series, Foopak Siapkan Setengah Juta Gelas Bebas Plastik
- 90 Pegawai Non-ASN di Batam tidak Masuk Kerja Seusai Cuti Lebaran
- Laporan Terbaru Dietplastik Indonesia, Solusi Guna Ulang Pengganti Sachet dan Pouch
- DHL jadi yang Pertama Meluncurkan Pusat Logistik Kendaraan Listrik di Batam
- Pemuda Asal Majalaya Sukses Raup Cuan dari Sampah Plastik, Begini Caranya