Pemerintah Segera Berlakukan Aturan Hedging

Agus juga menuturkan bahwa penerapan hedging bagi BUMN dan negara itu adalah pertama kalinya di Indonesia. Selama ini, hanya perusahaan swasta yang telah melakukan hedging tersebut.
"Kalau perusahaan BUMN tidak melakukan lindung nilai, kalau negara yang punya kewajiban luar negeri tidak melakukan, kalau BI tidak melakukan, itu kan menjadi kehilangan kesempatan,"katanya.
Di samping itu, kata Agus, penerapan hedging tersebut bisa menjasi satu langkah sebelum pemerintah Indonesia bisa melakukan asuransi bencana atau asuransi pangan. Dia mencontohkan di Filipina, pemerintahnya telah memiliki asuransi bencana.
"Pada saat mereka sudah membayar premi, kalau seandainya terjadi bencana, mereka bisa menarik dana untuk penanggulangan bencana, kalau di Indonesia belum bisa lindung nilai, prinsip-prinsip asuransi bencana, itu tidak bisa kita laksanakan," urainya.
Implementasi lindung nilai tersebut juga disepakati oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Suhardi Alius. Dia menuturkan, pihaknya segera merumuskan aturan itu pada 10 Juli 2014.
"Dari perspeksif penegakan hukum, sehingga pelaksanaan hedging ini benar-benar bisa dipertanggung jawabkan untuk kepentingan negara dan tidak ada unsur manipulatifnya kemudian juga konsisten dilaksanakan," kata Suhardi di Istana Negara, kemarin. (JP)
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meminimalkan kerugian negara, akibat selisih kurs mata uang rupiah dan dollar yang terlampau besar. Karena itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ketua HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- PLN Indonesia Power UBH Raih Penghargaan Gold Medal Bintang 4 WISCA Award 2025