Pemerintah Tak Pernah Niat Mendaftar
Senin, 07 November 2011 – 07:19 WIB
Agustus 2008, Kemenbudpar akhirnya mau mengikuti kontes N7W seperti yang diceritakan Jean Paul dan menjadi official supporting committee (OSC). Pemerintah juga membayar USD 199 (sekitar Rp 1,9 juta saat itu) untuk setiap objek. "Kami mengeluarkan USD 597 untuk tiga objek," jelasnya.
Tiga objek tersebut, lanjut dia, sama dengan yang disampaikan Jean Paul saat bertemu dirinya. Kemenbudpar tidak pernah mengusulkan satu objek pun kepada yayasan yang mengaku berkedudukan di Bern, Swiss, tersebut. Ditanya dari mana N7W mendapat tiga objek itu, Sapta mengaku tidak tahu.
Saat mendaftar, dia menyatakan tidak ada syarat-syarat aneh, termasuk besaran uang yang harus disetorkan kemudian hari. Karena itu, Kemenbudpar menganggap N7W sebagai organisasi yang menguntungkan bagi promosi wisata Indonesia. Dia berpikir, lumayan promosi internasional hanya dengan USD 199 per objek.
Pemerintah lantas mengadakan berbagai event untuk mempromosikan tiga objek tersebut. Mulai mendatangkan artis, talk show, hingga konser musik yang ujung-ujungnya meminta masyarakat untuk ikut voting. Saat itu, voting hanya dilakukan melalui satu cara, yaitu lewat website N7W.
TIDAK pernah disangka, niat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (sekarang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) mendaftarkan tiga objek wisata
BERITA TERKAIT
- 26 Tahun Reformasi, Aktivis Beri Rapor Merah kepada Jokowi
- Melalui Ngobras, Kementan Sosialisasikan Cara Penebusan Pupuk Bersubsidi
- Peringati Reformasi, Aktivis Minta Rezim Baru Tidak Membelokkan Sejarah
- Info Terbaru Pendaftaran CPNS 2024: Formasi Khusus Membeludak
- Ini Janji Nadiem Makarim Soal Kenaikan UKT yang Tidak Masuk Akal
- Soroti Kasus Vina Cirebon, Pakar Sebut Istilah Miscarriage of Justice