Pemerintah Terus Kembangkan Pembangunan Politeknik yang Terintegrasi Industri

Pemerintah Terus Kembangkan Pembangunan Politeknik yang Terintegrasi Industri
Kawasan industri di Konawe (Ilustrasi). Foto source for jpnn

jpnn.com, KONAWE - Pembangunan politeknik yang terintegrasi dengan industri, seperti yang dilakukan oleh PT Virtue Nickel Dragon Industry (VDNI) di Sulawesi Tenggara dinilai bisa menggantikan tenaga kerja asing yang bekerja di pabrik.

Politeknik ini nantinya berada di dalam area Kawasan Industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Penasihat Khusus Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Prof. Yohanes Surya menyebut politeknik ini bisa menjadi salah satu bagian transfer teknologi yang dilakukan perusahaan agar nantinya bisa menggantikan tenaga kerja asing yang bekerja di pabrik.

”Kalau ada tenaga asing yang saat ini mungkin masih ada, kami harapkan begitu Politeknik berdiri dan begitu sudah ada lulusannya, tenaga-tenaga asing itu sudah tidak perlu lagi, semua adalah tenaga lokal,” ujar Prof. Yohanes Surya.

Menurutnya, hal tersebut karena semua fasilitas yang diberikan mulai dari kurikulum hingga pengajarnya disiapkan agar sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

Prof Yohanes meminta Pemda setempat untuk memperhatikan bersama-sama hal tersebut dengan perusahaan yang ada di sana. Sehingga SDM yang ada di wilayah tersebut bisa meningkat kemampuannya.

“Politeknik ini akan dibangun secara internasional dan dosen-dosennya pun dosen yang hebat-hebat. Sehingga kalau dosennya sudah bagus, kurikulumnya bagus, INTEK-nya ini kita persiapkan. Jadi dari lulusan SMA kita mungkin kasih matrikulasi dulu, persiapkan dulu sebelum nantinya masuk Politeknik,” jelas Prof. Yohanes.

Dengan adanya politeknik di Kawasan Industri Morosi, diharapkan bisa menciptakan SDM lebih baik lagi dan mereka harus mampu berkerja sama dengan semua institusi pendidikan baik di dalam maupun luar negeri.

Politeknik ini bisa menjadi salah satu bagian transfer teknologi yang dilakukan perusahaan agar nantinya bisa menggantikan tenaga kerja asing yang bekerja di pabrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News