Pemerintah Tiongkok Senang Semua WNI di Natuna Dalam Kondisi Sehat

Pemerintah Tiongkok Senang Semua WNI di Natuna Dalam Kondisi Sehat
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Foto: Kemenlu/Antara

Dari Batam mereka kemudian dipindahkan ke Natuna dengan pesawat milik TNI-AU untuk menjalani karantina selama 14 hari.

Sayangnya, ada tiga mahasiswa Indonesia lainnya gagal dievakuasi karena secara tiba-tiba suhu badan naik.

Anehnya, beberapa saat setelah Batik Air tinggal landas dari Bandara Tianhe, suhu tubuh ketiganya normal dan langsung dikembalikan ke asrama kampus masing-masing di Wuhan dan Xianning, Provinsi Hubei, pada hari itu juga tanpa melalui perawatan selanjutnya karena memang ketiganya tidak terinfeksi 2019-nCoV.

Sesuai protokol kesehatan, para penumpang pesawat dilarang melanjutkan perjalanan dengan suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius sebagai gejala awal paparan virus corona.

Awalnya China menolak permintaan evakuasi warga negara asing dari Wuhan dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Hubei untuk menghindari meluasnya wabah mematikan tersebut.

Namun, akhirnya China menyanggupinya dengan beberapa prosedur yang telah ditetapkan oleh WHO, termasuk juga program karantina di negaranya selama 14 hari bagi WNA yang baru saja dipulangkan dari Wuhan.

"Semua harus menaati prosedur itu. Jadi, tidak hanya tiga WNI kita saja yang tertinggal. Ada juga beberapa warga Singapura dan India yang tidak bisa dievakuasi dengan kasus yang sama seperti tiga WNI kita itu," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.

Sementara itu, hingga Jumat pagi jumlah kematian akibat virus corona di China mencapai 633 orang. Namun angka kesembuhannya telah mencapai 1.557 orang.

Sebanyak 238 WNI sebelumnya pekan lalu dievakuasi dari Wuhan dan mengikuti observasi di Natuna.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News