Pemerintah Waspadai Pelemahan Ekonomi Tiongkok

’’Sekarang, itu (perdagangan internasional, Red) hanya tumbuh 1,5 persen saat global growth tumbuh tiga persen,’’ imbuh Sri Mulyani.
Imbasnya, negara-negara penghasil komoditas seperti Rusia, Afrika Selatan, dan Brazil mengalami pertumbuhan ekonomi negatif tahun lalu.
Bukan hanya eksportir komoditas, hampir semua negara yang mengandalkan volume perdagangan internasional tertekan.
Kondisi kedua adalah pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang kurang menggembirakan.
Tahun ini ekonomi Tiongkok tumbuh negatif dari 6,9 persen menjadi 6,7 persen. Implikasinya, ekspor-impor Tiongkok melemah sehingga berakibat pada kondisi perekonomian domestik.
’’Ada implikasi berupa pelemahan. Namun, kami tidak ingin mengatakan bahwa kami pesimistis,’’ tegasnya.
Meski kondisi ekonomi global masih rawan bergejolak, Sri optimistis pemerintah dan seluruh komunitas dunia usaha Indonesia mampu mengubah tantangan menjadi peluang.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio optimistis kondisi perekonomian Indonesia lebih baik tahun depan.
JAKARTA – Pemerintah mewaspadai sejumlah faktor eksternal yang membawa sentimen negatif terhadap perekonomian dalam negeri pada tahun depan.
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Gubernur Herman Deru Luncurkan Gebrak, Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau