Pemerintahan Obama Terpuruk ke Dalam Hutang
Jumlah Hutang AS Tembus USD 13 Triliun
Kamis, 03 Juni 2010 – 12:42 WIB
Kondisi ini telah memicu perdebatan politik antara kubu Demokrat dengan Republik tentang siapa yang harus disalahkan. Kemarin, Presiden Barack Obama menyerang kubu Republik yang meninggalkannya dengan persoalan defisit jangka pendek namun ditutup dengan hutang jangka panjang. Akibatnya, Pemerintah AS selama 19 bulan ini menderita akibat defisit anggaran.
Baca Juga:
"Saat saya mengambil alih kepresidenan, selama setahun kami punya defisit lebih dari USD 1 triliun dan perkiraan defisit USD 8 triliun selama satu dekade. Sebagian besar dari ini (angka defisit) adalah akibat pemotongan pajak bagi orang kaya dan program resep obat yang mahal tapi tidak dibayar," ujar Obama kepada para pendukungunya di Pittsburgh, Pennsylvania.
"Saya selalu menemukan hal menarik bahwa orang-orang sama yang berpartisipasi dalam keputusan ini adalah mereka yang sekarang menuduh pemerintahan saya tidak bertanggungjawab masalah fiskal," sambung Obama.
Presiden berkulit hitam pertama di AS itu pun dengan keras mengkritik pemerintahan sebelumnya yang mewarisinya dengan defisist anggaran. "Ini adalah orang-orang sama, yang mengambil rekor surplus USD 237 miliar yang ditinggalkan Presiden Clinton dan mengubahnya menjadi rekor defisit USD 1,3 triliun," tuding Obama.
WASHINGTON- Banyak kalangan menganggap pemerintah Amerika Serikat (AS) adalah pemerintah yang kaya. Namun anggapan itu sepertinya perlu ditimbang-timbang
BERITA TERKAIT
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza