Pemilih Sementara Pilkada DKI Sudah 7,1 Juta Jiwa

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan jumlah daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilihan Gubernur 2017. Angkanya mencapai 7,1 juta jiwa.
Jumlah itu kemungkinan masih akan bertambah atau berkurang. Sebab, tim masih mendata pemilih.
"Ini kan data ganda harus dihapus, kalau dihapus berarti kurang. Bisa jadi ada masukan dari paslon (pasangan calon gubernur,red)," ujar Komisioner KPU DKI Muhammad Sidik, Kamis (3/11).
Selain menunggu masukan dari masyarakat maupun paslon, KPU juga akan membuka posko pendataan di sejumlah apartemen dan daerah gusuran. Tujuannya, untuk mendekatkan informasi pada masyarakat agar lebih responsif dan mengecek nama masing-masing pada DPS yang ada.
"Kalau misalnya disuruh datang ke kelurahan kan (alasan warga mungkin,red) jauh, panas, dan sebagainya. Makanya kami coba di beberapa tempat, kami yang mendekat. Kami bikin tempat, posko, kami bikin spanduk," ujar Sidik.
Selain itu, kata Sidik, warga DKI nantinya juga bisa mengecek nama mereka dalam daftar pemilih secara online. Caranya dengan membuka laman KPU dan masuk pada program sistem daftar pemilih (sidalih).
Menurut Sidik, pada 10-19 November nanti warga DKI bisa mengecek nama mereka secara onlin dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK). “Dia sudah masuk belum dalam DPS. Kalau belum akan kami masukkan, kami perbaiki lagi data pemilih yang ada," ujar Sidik.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan jumlah daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilihan Gubernur 2017. Angkanya mencapai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen