Pemilihan Rektor Selalu Bermasalah, Menristekdikti Perintahkan Lapor Polisi

Pemilihan Rektor Selalu Bermasalah, Menristekdikti Perintahkan Lapor Polisi
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti

jpnn.com, SEMARANG - Pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) sering diwarnai isu suap. Teranyar kasus pemilhan rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diwarnai jual beli kursi hingga Rp 3,5 miliar.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku gerah dengan isu suap yang sering terjadi setiap kali pemilhan rektor. Dia pun meminta agar siapapun yang mengetahui adanya permainan dalam pemilihan rektor silakan dilaporkan ke polisi.

"Kalau ada staf saya yang terlibat laporkan, selama ada buktinya loh ya. Selama 4,5 tahun jadi menteri, saya tidak pernah menerima uang sepeser pun dari suksesi rektor. Yang ada malah saya berikan anggaran untuk politeknik maupun PTN," kata Nasir di Politeknik Negeri Semarang, Selasa (16/4).

BACA JUGA: Menteri Nasir Tantang Politeknik Negeri Gabung LTMPT

Dia melihat masalah yang selalu muncul dalam pemilihan rektor karena adanya politisasi di kampus. Setiap kandidat dan tim sukses bermain politik.

"Kalau mau pemilhan rektor berjalan aman enggak usah main politik. Inikan lembaga pendidikan jadi jangan ada politik lah," imbaunya.

BACA JUGA: Menristekdikti: Politeknik Harus jadi Pabrik Tenaga Kerja Profesional

"Selama politik tidak bisa dihilangkan di kampus, pemilhan rektor tidak akan pernah lepas dari masalah," sambungnya.

Nasir meminta agar siapapun yang mengetahui adanya permainan dalam pemilihan rektor silakan dilaporkan ke polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News