Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram

"Saat ini banyak oknum menggunakan agama sebagai tameng untuk menutupi modus kejahatan yang mereka lakukan. Baik itu dalam lingkungan pendidikan seperti pesantren, hingga yang berbentuk ormas," ujarnya.
Menurut dia, tindakan pelakunya tidak jauh-jauh dari predator pelecehan, premanisme, dan penganiayaan. Hal itu menurutnya sangat berbahaya untuk nama baik agama yang dicatut, termasuk merusak citra pesantren, dan pemuka agama lain yang memang niat untuk mensyiarkan agama.
"Nah, oknum seperti ini yang sebenarnya the real penista agama," ujar Sahroni.
Pihaknya berharap kepolisian turut mengawasi kegiatan-kegiatan di lingkungan pendidikan, seperti sekolah umum maupun keagamaan.
"Banyak kejahatan seksual terjadi di lingkungan sekolah dan pesantren. Polisi wajib peka jika ada laporan-laporan yang datang dari sana. Wajib segera usut," kata Sahroni.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni geram dengan ulah pemilik dan guru ponpes di Jaktim yang diduga sodomi santri.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Nasib Korban Pencabulan oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut, Menyedihkan!
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ini Tampang Predator Seksual di Jepara, 31 Anak Jadi Korban