Pemkab Verifikasi Korban Banjir

Pemkab Verifikasi Korban Banjir
Pemkab Verifikasi Korban Banjir
Ke-sepuluh rumah warga itu adalah milik Eko Tarna yang dihuni 8 jiwa. Kemudian rumah Irwan, Eno, Dana, Tati, Nurakhim, Dodi, Iman, Holil, serta Ooh. Mereka berasal dari tiga kelurahan yang terkena musibah bencana banjir. ”Untuk sementara data yang kami terima dan hasil pengecekan di lapangan, tercatat hanya sepuluh rumah yang mengalami kerusakan. Mungkin saja ada rumah lain yang rusak, dan kami menunggu laporannya,” sebut dia.

Hidayat mengatakan, pihaknya sudah melaporkan secara detail jumlah rumah yang mengalami kerusakan kepada Bupati H Aang Hamid Suganda. ”Kami sudah melaporkannya. Pak bupati juga sudah melakukan peninjauan ke lokasi, terutama bantaran sungai Citamba. Dari hasil kunjungan itu diketahui jika musibah banjir disebabkan beberapa faktor. Selain hujan yang deras juga saluran drainase kurang bagus,” katanya.

Menyangkut rumah warga yang berada di bantaran sungai Citamba, Hidayat menyatakan bahwa warga sebenarnya tidak keberatan untuk direlokasi ke lokasi yang lebih aman. ”Mungkin saja sepanjang bantaran sungai dikosongkan, dan rumah penduduk yang ada sebelumnya dibongkar. Itu merupakan kebijakan pemerintah. Warga sendiri setahu kami tidak keberatan jika direlokasi, asalkan tempat relokasinya juga layak,” ujar Hidayat.

Sementara keterangan berbeda disampaikan Camat Kuningan, Dra Eni Sukrasih MSi. Mantan camat Pancalang itu menegaskan bahwa musibah banjir itu meluluhlantakan 20 rumah di tiga kelurahan.  Sebanyak 16 rumah mengalami rusak berat dan sisanya rusak ringan. Kelurahan yang paling menderita akibat musibah ini yakni Kelurahan Awirarangan. Di kelurahan ini, 13 jumlah rumah mengalami kerusakan. Bahkan rumah Holil Arisbaya temboknya jebol dihantam air bah.

KUNINGAN - Meski Kabupaten Kuningan selama ini identik dengan bencana longsor, namun ternyata musibah banjir juga melanda kota berhawa sejuk tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News