Pemprov Jateng Mengajak Pendamping PKH Bekerja Keras Menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

jpnn.com - SURAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengajak para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayahnya untuk bersama-sama bekerja keras menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan PKH ialah salah satu program dalam rangka pengentasan kemiskinan. Program ini diprakarsai oleh Kementerian Sosial, dan juga didukung sepenuhnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi PKH ini akan terus kami kembangkan," kata Nana Sudjana saat membuka Festival Program Keluarga Harapan Ke-6 di Hall Tirtonadi, Kamis (14/12).
Pada 2023, Pemprov Jateng mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 1,1 persen dari sebelumnya atau 2022 yang sebesar 1,97 persen.
Nana menambahkan keberhasilan menurunkan angka kemiskinan ekstrem pada 2024 ini harus menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras, agar tahun depan penurunannya lebih signifikan.
Nana menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah bisa turun di bawah 0,5 persen atau mendekati 0 persen.
Saat ini, jumlah pendamping PKH di Jawa Tengah sebanyak 5.130 orang. Mereka tersebar di 35 kabupaten/kota. Jumlah itu dinilai mampu membantu menurunkan angka kemiskinan.
“Dalam hal ini kepala Dinas Sosial Jawa Tengah bekerja sama dengan Kementerian Sosial, setiap tahun melaksanakan kegiatan di desa miskin," kata Nana.
Pemprov Jateng mengajak para pendamping PKH di wilayahnya untuk bersama-sama bekerja keras menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
- Gubernur Luthfi Jamin Perlindungan Program Pembangunan Desa
- 3 Maskapai akan Buka Rute Internasional Via Bandara Ahmad Yani, Luthfi: Mendongrak Pariwisata & Investasi
- Pemprov Jateng Usulkan Gunung Slamet Jadi Taman Nasional Demi Konservasi Lingkungan
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Kecamatan Berdaya
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan