Pemprov Surabaya Protes Moratorium CPNS

jpnn.com - SURABAYA – Rencana pemerintah pusat melakukan moratorium pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama lima tahun memantik reaksi Gubernur Soekarwo. Menurut dia, kebijakan itu sulit dilaksanakan. Sebab, di lingkungan pemerintahan di Jatim, saat ini masih kekurangan PNS sekitar 12 ribu orang.
Setelah kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, ada beberapa perubahan kebijakan yang cenderung spontan. Padahal, kebijakan itu bakal berdampak besar di daerah.
"Baru dibentuk menteri, belum apa-apa langsung lima tahun mau moratorium,’’ ungkap Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo.
Sebelumnya, rencana kebijakan moratorium PNS itu disinggung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Menurut kabar, rencana itu dilaksanakan mulai tahun depan. Tujuannya, mengevaluasi efektifitas jumlah dan kinerja PNS yang sudah ada.
"Kami belum tahu moratorium yang dimaksud seperti apa,’’ ujarnya.
Jika dilaksanakan, moratorium tersebut bisa merugikan tenaga honorer K-2 yang belum diangkat menjadi PNS. Begitu juga bagi masyarakat yang ingin menjadi PNS. Padahal, kebutuhan PNS di Jatim cukup banyak. ’’Kasihan yang sudah menunggu lama untuk jadi PNS,’’ jelasnya.
Ketika dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jatim Akmal Boedianto menyatakan, pihaknya masih belum mendapat penjelasan resmi mengenai moratorium itu. Namun, jika hal tersebut dilakukan, tentu akan berdampak pada kinerja di lingkup pemprov.
"Kami masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah,’’ paparnya.
SURABAYA – Rencana pemerintah pusat melakukan moratorium pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama lima tahun memantik reaksi Gubernur
- Kompol Yusiady Menyampaikan Pesan untuk Peserta Seleksi PPPK 2023, Penting
- Cuaca Riau 1 Oktober 2023, Udara Kabur, Daerah Ini Berpotensi Hujan
- Pemerintah Didesak Bentuk Tim untuk Mengatasi Masalah Rotasi Jabatan di Banggai
- Kabut Asap di Palembang Ganggu Jarak Pandang, Simak Imbauan Ditpolariud Polda Sumsel Ini
- Akibat Kabut Asap, Jam Masuk Sekolah di Palembang Diundur
- Pj Gubernur Sultra Minta DDP Digunakan untuk Pembangunan Terukur