Pemuda Garut Merantau ke Ternate, Omzet Bisa Rp 10 Juta per Hari

Pemuda Garut Merantau ke Ternate, Omzet Bisa Rp 10 Juta per Hari
DIGEMARI: Suasana distro milik Andre di kawasan tapak Salero. Foto: Endhy Suherman/Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - Andre, pemuda asal Garut Jawa Barat bersama kakak laki-lakinya yang kini sukses membuka usaha Distro penjualan kaus oblong dengan desain gambar lokal.

Endhy Suherman, Ternate

Luas bangunan berdinding papan ini kurang lebih 6 x 6 meter di kawasan tapak Kelurahan Salero, Kota Ternate, Malut.

Di situlah Andre, menjajakan berbagai fashion mulai dari kaus oblong, topi, celana dan sebagainya. Barangnya ditata rapi, baik di dalam dan di luar distro.

Menariknya, ada kaus oblong bertulisan lokal seperti basudara, bakubawa bae-bae dan gambar lokal salawaku dan tarian cakalele. “Usaha ini dirintis kakak saya sejak 2015,” kata Andre.

Dia mengaku ide membuat kaus bercorak lokal Malut datang dari kakaknya, Masdi. Sebab kaos bercorak lokal bisa menjadi souvenir ketika orang berkunjung ke Ternate.

“Kakak saya melihat usaha seperti ini punya peluang bisnis yang bagus,” ujarnya.

Untuk menjaga supaya kualitas kausnya tetap bagus, mereka memilih kain katun karena tak panas sehingga konsumen juga merasa nyaman saat memakai.

Andre, pemuda asal Garut Jawa Barat bersama kakak laki-lakinya yang kini sukses membuka usaha Distro penjualan kaus oblong dengan desain gambar lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News