Pemuda Muslim di AS Ditangkap Gegara Ancam Yahudi, Pemikirannya Mengerikan

“Tidak ada yang dianggap lebih serius oleh Kantor Kejaksaan AS selain ancaman terhadap komunitas agama dan tempat ibadah kami.”
Dalam manifesto berjudul When Swords Collide (Ketika Pedang Beradu), Alkattoul memposisikan diri seolah-olah telah melakukan serangan terhadap sinagoge.
Beberapa ekstremis telah menerbitkan manifesto semacam itu tepat sebelum melakukan serangan, termasuk terhadap orang Yahudi.
“Saya adalah penyerang dan saya ingin memperkenalkan diri,” tulis Alkattoul di awal manifesto tersebut.
Dia lalu menyebut dirinya seorang muslim yang punya sangat banyak penyesalan.
“Tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa serangan ini bukan salah satunya dan insyaallah akan lebih banyak lagi serangan seperti ini terhadap musuh Allah dan babi serta monyet di masa akan datang,” Alkattoul melanjutkan.
“Saya memang menargetkan sebuah sinagoge untuk alasan yang sangat bagus menurut saya dan banyak muslim berotak lainnya. Harus diketahui, faktanya, orang-orang Yahudi adalah promotor terbesar kebencian terhadap muslimin bahkan di barat.”
Alkattoul juga menjelaskan panjang lebar kenapa semua Yahudi harus dibenci, termasuk mereka yang tidak mendukung Zionisme dan Negara Israel.
Seorang pemuda muslim di New Jersey, Amerika Serikat, ditangkap terkait ancaman serangan terhadap komunitas Yahudi
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3