Pemuda Muslim Jakarta Tidak Suka Kelompok Intoleran Berkeliaran di Ibu Kota

jpnn.com, JAKARTA - Jaringan Muda Muslim Jakarta (JMMJ) menolak keras keberadaan kelompok atau organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap menyampaikan kebencian dan provokatif sehingga berimbas terjadi perpecahan.
"Kami mengutuk keras kelompok yang cenderung penyampaikan pendapat dengan cara kekerasan, kebencian dan provokatif lewat media sosial maupun secara langsung di tengah-tengah masyarakat," kata Koordinator Jaringan Muda Muslim Jakarta (JMMJ), Muhammad Kosim melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Kosim mencontohkan penyampaian pendapat yang provokatif kerap dilakukan pimpinan ormas FPI, M Rizieq Shihab sehingga berpotensi memecah belah umat beragama.
Terkait proses hukum terhadap Rizieq Shihab, Kosim meyakini penyidik kepolisian bekerja profesional sehingga Rizieq menjalani proses hukum secara adil sesuai hak dan kewajiban untuk menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Meminta kepada Habibana Muhammad Rizieq Shihab (MRS) untuk gentelman dalam menghadapi proses hukum," ujar Kosim.
Kosim juga menduga Rizieq sebagai "korban" rangkaian kejadian skenario yang disusun pihak tertentu termasuk kasus kerumunan massa yang melanggaran protokol kesehatan COVID-19 di Petamburan, Jakarta Pusat, serta penembakan yang menewaskan enam pengawal Rizieq.
Kosim menyebutkan skenario itu diciptakan kelompok radikal yang mengorbankan Rizieq masuk ke dalam organisasi FPI.
"Rizieq hanya menjadi korban dari skenario kelompok radikalis yang masuk dalam FPI. Bahwasanya Habibana saat ini dikelilingi para brutus dan pengkhianat," tutur Kosim.
Jaringan Muda Muslim Jakarta (JMMJ) menolak keras keberadaan kelompok atau organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap menyampaikan kebencian
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta