Penampakan 2 Desa di Boyolali Diguyur Abu Gunung Merapi
"Akibat hujan abu di Desa Tlogolele ini, berdampak mengganggu aktivitas warga terutama mencari makan ternak harus ke daerah bawah yang tidak terkena abu Merapi," kata Ngadi.
Bahkan, warga yang sedang masa panen tanaman tembakau juga terganggu adanya hujan abu Merapi ini. Mereka harus menunda panen tanaman tembakaunya.
Selain itu, warga juga sudah dibagikan masker untuk mengurangi dampak hujan abu vulkanik yang sering terjadi di Desa Tlogolele.
Sementara Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan hujan abu yang terjadi di Desa Klakah yang terletak di sebelah barat Gunung Merapi, pada Senin pagi, terjadi hanya tipis. Sehingga hujan abu, tidak mempengaruhi aktivitas warga setempat.
Warga yang bekerja di ladang dan lainnya tetap beraktivitas seperti biasa, karena hujan abu tipis tidak mengganggu mereka.
Sementara itu, BPPTKG melalui akun twitternya menyebutkan awan panas guguran Merapi terjadi pada tanggal 16 Agustus 2021 pukul 5.53 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 66 mm, durasi 289 detik, dan tinggi kolom 600 meter dari puncak. Jarak luncur 3.500 meter ke arah barat daya. #MerapiSiaga sejak 5 November 2020. (antara/jpnn)
Dua desa di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, terjadi hujan abu dampak dari erupsi Gunung Merapi.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Pelaku Ditangkap, Motif Pembunuhan Pengusaha di Boyolali Terungkap
- Gunung Merapi Luncurkan 143 Kali Guguran Lava selama Sepekan
- Bergerak ke Boyolali, Tim Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris
- Soroti Kekerasan Oknum TNI, Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Pernyataan KSAD Maruli
- Bicara Kecurangan dan Kekerasan di Pemilu 2024, Guru Besar Ini Sebut Ada yang Agak Bahaya
- Reaksi Ganjar Setelah 6 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan di Boyolali