Penanganan Kesehatan Pasien Covid-19 Harus Jadi Fokus Utama, Bukan Sekadar Pembatasan Sosial

Penanganan Kesehatan Pasien Covid-19 Harus Jadi Fokus Utama, Bukan Sekadar Pembatasan Sosial
Hery Susanto. Foto: Dokpri for JPNN.com

“PSBB terlalu lama hanya menambah problem baru yakni munculnya masalah sosial ekonomi yang menimpa warga,” kata Hery Susanto.

Hery Susanto mencontohkan PSBB di DKI Jakarta. Sejumlah pelaksanaan PSBB dari sisi pembatasan sosial terbilang cukup efektif. Misalnya mulai dari adanya temuan lebih dari 200 perusahaan yang tidak dikecualikan masih beroperasi.

Selain itu, masih ada sejumlah warga yang belum sadar peraturan PSBB, penggunaan transportasi umum mulai berkurang, hingga pendataan penerima sembako yang terus diperbaharui.

Dari sisi tersebut Pemprov DKI Jakarta terbilang mampu menanganinya dengan baik, melalui langkah penertiban, sosialisasi dan edukasi warga.

Mobilitas warga dari luar wilayah DKI Jakarta, sebutlah Bodetabek justru masih terjadi sebab penerapan PSBB daerah tersebut lebih lambat dari PSBB DKI Jakarta.

Dalam dua pekan pelaksanaan PSBB, kondisi jalan raya di Jaarta terlihat lengang, tidak ada kemacetan bahkan di jam-jam sibuk. Berdasarkan data TomTom Traffic Index, tingkat kemacetan di Jakarta saat PSBB berkurang hingga 50 persen. Tingkat kemacetan hanya 19 persen atau menurun sebesar 69% dari biasanya.

Jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang berlalu lalang di Jakarta, jumlah penumpang transportasi umum seperti TransJakarta, LRT Jakarta dan MRT Jakarta juga turun signifikan.

Penumpang kendaraan TransJakarta dan jaringan JakLingko jumlah penumpang hanya tersisa 9%, dari sebelumnya mencapai satu juta penumpang per hari menjadi kurang dari 100 ribu orang per hari.

Penilaian keberhasilan pelaksanaan PSBB dibuktikan dengan penurunan jumlah kasus dan tidak ada lagi penyebaran ke wilayah baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News