Penangkar Walet Resahkan Warga
Minggu, 08 April 2012 – 16:17 WIB
SIANTAR - Warga Kelurahan Melayu tepatnya di Jalan Mataram II dan warga Kelurahan Martoba di Jalan Ade Irma Suryani resah dengan keberadaan penangkaran sarang walet di sekitar lokasi. Sebab suasa kaset burung hidup selama 24 jam dan mengganggu kenyamanan masyarakat. Menurutnya, di sekitar Jalan Mataram II dan Jalan Ade Irma ada dua penangkar sarang walet, tapi tidak satupun pemiliknya yang tinggal disana. Ruko (rumah toko) itu dibiarkan tanpa berpenghuni demi penangkar sarang waletnya. Itu berarti mereka juga tidak ingin mendengar suara kaset yang keras dari atap rumahnya.
RT 0101 Lingkungan 1 Kelurahan Martoba, Atan didampingi warga Kelurahan Melayu, Bangun Lubis, seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN), mengatakan, keresahan masyarakat terhadap penangkaran walet ini sudah dua tahun lebih. "Penangkaran sarang walet itu memang sudah cukup lama dibuat. Tapi sejak dua tahun belakangan ini, pemilik penangkar walet semakin merajalela," sebutnya.
Katanya, suara kaset burung di lokasi itu hidup selama 24 jam. Kegunaan suara walet itu sendiri agar burung walet datang dan masuk ke penangkar sarang walet. Hal itu sangat menguntungkan bagi pemilik penangkar walet, tapi suara kaset itu sangat merugikan warga di sekitar lokasi.
Baca Juga:
SIANTAR - Warga Kelurahan Melayu tepatnya di Jalan Mataram II dan warga Kelurahan Martoba di Jalan Ade Irma Suryani resah dengan keberadaan penangkaran
BERITA TERKAIT
- Gempa di Garut, BPBD Masih Pantau Seluruh Daerah
- 467 PPPK 2023 Bangka Selatan segera Dilantik
- Polisi Tangkap 4 Bandar dan 1 Penjudi Togel di Banda Aceh
- Polisi Serius Berantas Pertambangan Bijih Timah Ilegal, Penampungnya Juga Ikut Disikat
- Kabar Terbaru Pembangunan Tol Trans Sumatera di Jambi, Seksi 4 Tempino-Simpang Ness Mulai Dikerjakan
- Ekonomi Babel Lesu Buntut Gelombang PHK Karyawan Smelter Timah