Penangkar Walet Resahkan Warga
Minggu, 08 April 2012 – 16:17 WIB
"Mereka hanya mementingkan keuntungan saja, tapi tidak memperhatikan kenyamanan masyarakat. Warga disini sudah sangat terganggu, terutama pada jam-jam sholat, waktu belajar karena ada lokasi sekolah disekitar sana. Serta yang paling utama pada malam hari yakni untuk istirahat dan tidur," ujar Bangun.
Baca Juga:
Sambungnya, sudah sejak dulu mereka menyampaikan keresahan ini kepada pihak Kelurahan Melayu, Camat Siantar Barat dan aparat kepolisian. Lurah serta Camat pun sudah datang kesana untuk memastikan keresahan yang dialami masyarakat. Hanya saja yang menjadi permasalahan, pemilik penangkar tidak pernah datang saat dipanggil aparat penegak hukum.
"Kita ini kan tidak mau anarkis dengan melempari penangkar sarang walet tersebut. Tapi seharusnya, pemilik penangkaran itu memperhatikan kenyaman masyarakat jugalah. Kalau siang dan sore hari, kita bisa terima suara kasetnya. Tapi kalau malam, wah, tidur pun terganggu," ungkapnya.
Atan pun menyampaikan, keberadaan penangkar itu juga sangat mengganggu kesehatan warga. "Penangkar walet itu membuat nyamuk berkembang biak dan menimbulkan penyakit demam berdarah. Jangan sampai warga sekitar terkena penyakit karena keberadaan penangkar sarang walet itu," jelasnya.
SIANTAR - Warga Kelurahan Melayu tepatnya di Jalan Mataram II dan warga Kelurahan Martoba di Jalan Ade Irma Suryani resah dengan keberadaan penangkaran
BERITA TERKAIT
- Webinar Bhayangkari Riau, Dokter Boyke Berbagi Tips Agar Anak Terhindar dari LGBT
- Dominggus Maspaitella Ditangkap Setelah 9 Tahun Buron
- Pencarian Dokter yang Tenggelam di Pantai Lancing Sudah Berlangsung 11 Hari
- Bupati Algafry: Honorer Sudah Mengabdi Beberapa Tahun Naik jadi PPPK
- Banyak Banget yang Diharapkan dari PPPK, Jenis ASN Model Kontrak
- Gempa di Garut, BPBD Masih Pantau Seluruh Daerah