Pencabutan Subsidi Masih Wacana, Harga Elpiji di Kantong Suara Gerindra Sudah Meroket

Pencabutan Subsidi Masih Wacana, Harga Elpiji di Kantong Suara Gerindra Sudah Meroket
Andre Rosiade. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dalam kondisi itu, banyak pengguna gas elpiji 12 kg turun kelas menjadi pengguna 3 kg. “Berdasar catatan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), pengguna yang turun kelas sekitar 15 persen sampai 20 persen. Akibatnya subsidi gas elpiji tiga kilogram tidak tepat sasaran karena banyak kelompok mampu bisa membeli gas elpiji tiga kilogram,” katanya.

Dia memahami pemerintah terus berusaha menekan angka subsidi energi di APBN agar dapat seimbang dan tepat sasaran. Selain itu, agar dana pengalihan subsidi tersebut dapat digunakan di sektor yang lebih produktif.

Namun, kata Andre, pembahasan terkait pengaturan ulang atas pemberian subsidi harus melibatkan banyak pemikiran dan instansi seperti DPR.

Pemerintah dan DPR sudah menyepakati anggaran subsidi gas 3 kg dan telah disahkan di paripurna DPR. Karena itu, pemerintah tidak bisa secara sepihak mengubahnya, sebab hal itu berpotensi melanggar undang-undang.

Andre mendesak pimpinan dan anggota pada sidang paripurna mengirimkan surat kepada pemerintah agar rencana mengalihkan subsidi itu tidak diteruskan dan dibatalkan saja.

Sebab, setiap kebijakan yang akan diputuskan apalagi berdampak terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan masyarakat, harus diperhitungkan secara cermat. “Pemerintah harus menghentikan wacana ini dulu,” pungkas Andre. (boy/jpnn)

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menyoroti rencana pemerintah membatasi penyaluran dan penyesuaian harga LPG atau gas elpiji 3 kilogram.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News