Pencairan DBH Migas Banyak Kendala
Minggu, 07 Maret 2010 – 19:17 WIB
JAKARTA– Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke daerah penghasil migas. Kali ini Provinsi Riau menjadi prioritas pertama untuk dikunjungi. Kunker yag dilakukan Komite IV di 'negeri lancang kuning' itu dimulai pada Selasa (9/3) hingga dua hari ke depan yakni, Kamis, 11 Maret 2010. Ghafar mengatakan, masalah DBH itu terutama dalam implementasi transfer dana tersebut ke daerah. Pemerintah terus berupaya mempercepat, namun faktor dalam mekanisme penghitungannya seperti tersedianya data KKKS mengenai lifting minyak, periode lifting dan penetapan daerah penghasil dari institusi terkait, mempengaruhi ketepatan waktu pencairan migas. Disamping itu juga soal kebijakan yang mengatur transparansi dan tata cara penghitungan komponen pengurang dalam penghitungan bagian daerah dari DBH migas.
Wakil Ketua Komite IV DPD RI Abdul Gafar Usman ketika dihubungi JPNN, Minggu (7/3) mengungkapkan, untuk mengawali kunker nanti pihaknya akan mengadakan Semiloka soal pelaksanaan Dana Bagi Hasil (DBH) migas tepatnya di Kota Pekanbaru. Menurutnya, semiloka ini diadakan sebagai upaya mendapatkan masukan bagi DPD RI dalam rangka pertimbangan atas RAPBN 2011.
Baca Juga:
"Kita akan menaja semiloka nasional bersamaan dengankKunker ke Provinsi Riau terkait pelaksanaan Dana Bagi Hasil (DBH) migas, karena dari aspirasi masyarakat dan daerah penghasil diketahui pelaksanaan DBH Migas masih banyak kendala," ujar anggota DPD asal Riau ini.
Baca Juga:
JAKARTA– Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke daerah penghasil migas. Kali ini Provinsi Riau
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Menjamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
- IWIP Award 2024 Tingkatkan Kinerja dan Inspirasi Karyawan
- Upaya Tim Pembina Samsat-Jasa Raharja Tingkatkan Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
- PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-10 Antisipasi Pertumbuhan Positif di Sektor Properti
- Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bukan untuk Menggantikan Pertalite
- Dukung Program Pemerintah, Arsari Tambang Resmi Bangun Pabrik Hilirisasi Timah