Pencurian TBS Kelapa Sawit Bisa Mengganggu Iklim Investasi di Kalteng

Pencurian TBS Kelapa Sawit Bisa Mengganggu Iklim Investasi di Kalteng
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Foto. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Industri kelapa sawit dalam negeri saat ini mulai bangkit setelah dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti dampak El Nino bagi produktivitas tanaman, isu peremajaan kelapa sawit hingga fluktuasi harga internasional.

Namun, di tengah upaya sektor kelapa sawit untuk bangkit masih banyak oknum-oknum yang melakukan pencurian tandan buah segar (TBS) dari perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia.

Yang terbaru, terbongkarnya aksi pencurian TBS perkebunan kelapa sawit yang marak terjadi di Kalimantan Tengah.

Pencurian dilakukan dengan dalih Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) serta klaim perkebunan kelapa sawit belum memiliki HGU. Dua hal ini dijadikan alasan untuk melegalisasi pencurian TBS di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.

Tidak hanya membuat kerugian bagi pengusaha sawit dan petani plasma di Kalimantan Tengah, aksi pencurian ini juga berdampak pada keamanan, ketertiban hingga iklim investasi yang diharapkan terus bertumbuh.

Sebab, aksi kriminal ini berpotensi membuat banyak investor menjadi ragu untuk menanamkan modalnya pada sektor perkebunan sawit di Kalimantan Tengah.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Tengah Saiful Panigoro  mengutuk keras tindakan pencurian tersebut.

Menurut Saiful, hal ini merupakan tindak kriminal yang dapat mengganggu iklim investasi.

Industri kelapa sawit dalam negeri saat ini mulai bangkit setelah dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti dampak El Nino bagi produktivitas tanaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News