Pendekatan GESI Pastikan Keterlibatan Perempuan Dalam Rencana Pembangunan Desa

Akibatnya, masalah dan kebutuhan sebagian besar warga, khususnya perempuan, tidak pernah terakomodasi dalam kebijakan pembangunan.
Kini, dengan hadirnya TEKAD, perempuan di Negeri Olong merasa lebih dihargai dan diakui sebagai aktor penting dalam pembangunan desa.
“Kami sangat berterima kasih kepada Program TEKAD dan pemerintah negeri karena mau melibatkan perempuan dalam pertemuan seperti ini. Dulu, kami jarang sekali diberi kesempatan untuk menyampaikan suara kami," ujarnya.
Dia menuturkan dalam musyawarah P3EK tersebut, para perempuan bisa menyalurkan ide dan pendapat terkait pembangunan desa.
Salah satunya upaya memecahkan pemasaran produk olahan sagu, seperti serut dan mie sagu, karena belum memiliki legalitas produk dan kemasan yang representatif. Selain itu, para peserta juga menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang lebih tepat sasaran agar dapat menjawab kebutuhan warga secara efektif.
“Kami berharap Program TEKAD dapat membantu mengawal usulan kami agar masuk dalam Musyawarah P3EK (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung) dan diakomodasi dalam APBDes Tahun Anggaran 2025,” pungkas Maria.(fri/jpnn)
Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di kawasan Indonesia Timur. Salah satunya di Negeri Olong, Kecamatan Seram Utara, Maluku Utara.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan