Penderita Asam Urat Tidak Boleh Konsumsi Petai?

Penderita Asam Urat Tidak Boleh Konsumsi Petai?
Ilustrasi Asam Urat. Foto Freepik.com/katemangostar

Asam urat erat kaitannya dengan makanan, terutama yang mengandung purin. Sebenarnya, purin ada dalam hampir semua makanan dengan kadar tertentu. Namun, ada beberapa jenis makanan yang tinggi purin. 

Misalnya, bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti asparagus, kacang polong, jamur, kembang kol, kacang merah, dan petai. Adapun dari sumber hewani, seperti ikan, jeroan, daging sapi, dan daging bebek. Makanan tinggi purin dapat mencetuskan gejala asam urat sehingga para penderita penyakit ini wajib menghindarinya. 

Meski demikian, bukti ilmiah menyatakan hal yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi purin yang berasal dari tumbuhan dan biji-bijian, seperti petai, tidak terbukti memperburuk gejala asam urat. 

Makanan tinggi purin yang berasal dari tumbuhan jarang menimbulkan serangan gout dibandingkan yang berasal dari sumber hewani. Mereka yang mengonsumsi makanan hewani yang tinggi purin justru lebih tinggi risikonya untuk mengalami gout.  

Sumber nabati yang tinggi purin malah mampu mencegah asam urat semakin meningkat. Sayuran dan biji-bijian, seperti petai, malah mengandung serat yang dapat mengikat asam lemak jenuh dan secara tidak langsung mengurangi frekuensi serangan gout. 

Meski boleh, jangan berlebihan

Kendati demikian, bukan berarti Anda boleh mengonsumsi petai secara berlebihan tanpa takut akan serangan asam urat. Sebagai pelengkap makanan, Anda boleh makan petai beberapa kali dalam seminggu. 

Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit asam urat atau sudah terbentuk tofus di sendi, Anda tetap perlu membatasi makanan tinggi purin, terutama yang berasal dari hewani.

Sayangnya, kenikmatan petai tak dapat dicicipi oleh penderita asam urat. Pasalnya, konsumsi petai disebut-sebut dapat memperburuk kondisi asam urat. Benarkah?

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News