Penderita DBD di Sampit Terus Meningkat

Penderita DBD di Sampit Terus Meningkat
Penderita DBD di Sampit Terus Meningkat
“Bagaimana penanganan bisa berlangsung maksimal jika tidak diikuti dengan peran serta masyarakat, terutama dalam membersihkan lingkungan dari wadah-wadah yang sering digenangi oleh air dan menjadi tempat tumbuhnya jentik dan larva nyamuk. Karena perlu diingat, fogging hanya untuk memberantas nyamuk dewasa saja, tapi tidak bisa memberantas jentik dan larva,” ungkapnya.

Yuendri kembali mengingatkan agar masyarakat bisa digerakkan untuk bersama-sama secara sadar memberantas sarang dan jentik nyamuk dengan cara menerapkan 3 M yakni menguras bak air setidaknya setiap tujuh hari sekali dan menutup tempat penampungan air, serta mengubur sampah.

Selain itu, dikatakannya pula, bahwa tempat dan lingkungan yang bersih belum tentu bebas dari jentik dan larva nyamuk demam berdarah. Karena tempat perkembangan jentik nyamuk mematikan itu bisa pada air yang tergenang di pot-pot bunga, ban bekas, botol bekas, dan benda-benda yang bisa menampung air. Yuendri juga menjelaskan bahwa nyamuk demam berdarah tersebut hanya terbang pada pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan sore hari sebelum petang.

“Saat ini program fogging massal kita hentikan dulu paling tidak rentang waktunya satu bulan. Karena program ini tidak bisa dijadikan andalan untuk memberantas nyamuk, karena yang lebih efektif ialah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (SPN),” ajaknya. (gus/fuz/jpnn)

SAMPIT - Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga kini masih belum dicabut. Pasalnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News