Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan

"Butuh beberapa waktu untuk menenangkan diri dan berkata, ini bukan tentang saya, ini tentang orang yang bertahan, dan di itulah fokusnya."
Kerry berharap buku ini akan membuat wawasan orang yang lebih luas soal apa yang ditampilkan di papan gereja.
"Saya sangat bangga padanya. Saya pikir ia telah membuat lompatan luar biasa sebagai seorang pastor menjadi seorang pria dengan platform nasional yang berbicara tentang isu-isu penting," katanya.

"Ini dorongan untuk menjadikan dunia yang lebih baik, lebih penuh kasih sayang, pesan ini yang ingin kami tinggalkan bagi anak-anak kami dan cucu-cucu kami."
Pastor Rod percaya bahwa semangatnya untuk keadilan dan orang-orang yang terpinggirkan berasal dari pengalaman hidupnya sendiri.
"Sebagai orang yang diadopsi, saya ingat saat masih muda saya tak benar-benar merasa memiliki. Saya memiliki keluarga yang luar biasa, tetapi saya memiliki pengalaman terpinggirkan dan sebagai orang asing," katanya.
Ia merasa kehilangan arah sampai memutuskan pergi ke gereja di Hari Natal tahun 1984.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina