Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan

Lalu ia mendapat lebih banyak ancaman mati dan Kerry bertanya-tanya apakah artinya mereka harus berhenti bersikap vokal.
"Kami pikir, apa yang kami lakukan? Kami punya anak, kami punya cucu, ini gila, tak ada yang bernilai dari itu," katanya.
"Tapi Rod berkata, 'Tidak, aku tidak bisa berhenti.' Kemudian saya berkata, 'Saya mengerti, kita tidak bisa berhenti karena seseorang harus menantang hal-hal seperti ini".
Merasa malu luar biasa

Dalam bukunya, Pastor Rod membahas kehancurannya saat komisi khusus di Australia yang menyelidiki pelecehan seksual mendapat bukti terkait Keuskupan Anglikan di Newcastle.
Pria yang ia kenal dan percaya telah dituduh melakukan kejahatan yang mengerikan, termasuk mentornya, Pastor George Parker, yang meninggal hanya beberapa minggu setelah dituduh melakukan 24 pelanggaran seks terhadap dua anak laki-laki pada tahun 1970-an.
Pastor Rod lalu memberi tahu istrinya bahwa dia tidak pernah bisa mengenakan jubahnya lagi.
"Saya malu luar biasa," katanya.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina