Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini

Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini
Pembicara diskusi (kanan ke kiri): Restu Hapsari, Anton Doni, P Agung Pambudhi, Setyo Budiantoro saat Diskusi Terbatas bertema "Revisiting Visi SDM Indonesia" di Margasiswa PMKRI, Jakarta, Rabu (15/5) malam. Foto: Ist

"Agenda-agenda kerja mengatasi tiga dimensi kemiskinan akan menjawab kebutuhan peningkatan kualitas SDM Indonesia. Bahkan ketika Indonesia harus menuju peringkat ke-5 di tahun 2030 menyusul Cina, Amerika Serikat, India dan Uni Eropa,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Apindo Research Institute, P Agung Pambudhi menyampaikan agar lebih fokus pada kelompok umur produktif mulai serius mencermati peluang-peluang pekerjaan di masa depan yang kontekstual dengan situasi dan perkembangan teknologi dan informasi. Karena ke depan pekerjaan-pekerjaan antara yang formal dan informal pasti akan mengalami banyak perubahan di era milenium ini. "Harus mulai dicermati peluang-peluang pekerjaan di masa depan oleh kelompok umur produktif,” ujar Agung.

Selanjutnya, Ketua PP PMKRI Periode 1994-1996 Anton Doni Dihen menyampaikan pentingnya pendidikan yang akan menghasilkan generasi yang punya daya penalaran tinggi, logika yang cerdas, dan matematika dasar yang akan menjadi fondasi dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja, tambah Anton, diperlukan pengendalian yang serius terhadap pemenuhan gizi dan mengatasi problem stunting terhadap balita.

Untuk kebutuhan di perdesaan Indonesia, Anton yang juga Pakar Manajemen Strategis ini menyampaikan perlunya Business Development Services (BDS) bagi pedagang kecil dan ibu-ibu rumah tangga sehingga meningkatkan kualitas mereka dalam mengelola pencarian nafkah masyarakat.

"Di perdesaan Business Development Services (BDS) bagi pedagang kecil dan ibu-ibu rumah tangga akan menjawab kebutuhan kualitas pengelolaan mencari nafkah atau pekerjaan," ujar Anton.(fri/jpnn)


Menurut Restu Hapsari, pendidikan karakter harus memiliki road map di tingkat daerah dan pusat secara sinergis.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News