Peneliti Adelaide Kembangkan Komputer Peramal Kerusuhan

Sistem Karbon ini tahun lalu secara akurat mampu memprediksi pemogokan bus, jauh sebelum disiarkannya pemberitahuan resmi aksi unjuk rasa ini kepada publik.
Pada tanggal 1 April, sejumlah pengguna kereta api diperingatkan tentang aksi mogok kerja para pengendara bus yang direncanakan pada tanggal 4 April, enam hari setelah sistem UniSA mengeluarkan prediksi.
Pemogokan itu akan membuat 50.000 warga pengguna kereta terlantar dalam kekacauan dan berhasil dihindari setelah operator bus dan pengemudi mencapai kesepakatan.
"Jika kami memiliki beberapa sistem ini, kami dapat menerbitkan peringatan ke publik sebelumnya, tujuannya bukan untuk menghentikan suatu tindakan seperti aksi unjuk rasa terjadi, tetapi meramalkannya sebelumnya," kata Jeff Ansah.

(Nic MacBean: ABC News)
Sistem peramalan serupa sedang dikembangkan dan digunakan di Amerika, tetapi mereka menggunakan penelitian dan pemodelan yang berbeda.
"Kami menggali intelijen dan pengetahuan dari media sosial untuk melatih sistem Carbon untuk memahami bagaimana perilaku manusia dan interaksi manusia mampu memprediksi sebuah peristiwa, sehingga kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk meramalkan peristiwa aksi unjuk rasa di masa depan," katanya.
"Penambangan data sangat kompleks tetapi pada tingkat yang sangat dasar, model prediksi ini adalah versi ilmiah dari seorang peramal."
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina