Peneliti Adelaide Kembangkan Komputer Peramal Kerusuhan

Peneliti Adelaide Kembangkan Komputer Peramal Kerusuhan
Peneliti Adelaide Kembangkan Komputer Peramal Kerusuhan

Sementara percakapan pekan ini banyak menyoroti skandal yang melibatkan Cambridge Analytica dan pertanyaan tentang bagaimana data kita digunakan, sebuah kampus di Adelaide, Australia Selatan (SA) berhasil menciptakan "komputer pintar" yang mampu memanfaatkan teknologi penambangan data untuk memprediksi kerusuhan sipil dan peristiwa besar lainnya.

Poin inti:

  • Para peneliti UniSA telah bekerja sama dengan organisasi big data untuk mengembangkan sistem bernama Karbon
  • Fokusnya adalah untuk memprediksi dan memperingatkan pihak berwenang terhadap peristiwa kerusuhan sipil
  • Komputer itu menyaring jutaan unggahan dari situs web, Twitter, dan aliran Facebook setiap hari

Peneliti dari Universitas Australia Selatan (UniSA) bekerja sama dengan sebuah organisasi data besar untuk mengembangkan sistem bernama Carbon, dengan fokus pada memprediksi - dan memeringatkan otoritas mengenai - kerusuhan sipil.

Bagaimana cara kerjanya?

Komputer Carbon ini menyaring sumber data harian yang luas dari berbagai situs, Twitter, dan aliran Facebook - pada dasarnya jutaan unggahan di media sosial setiap hari.

Komputer ini menggunakan sebuah kamus kata kunci yang umum digunakan dan ketika mereka mencapai sebuah ambang, itu menandakan pola yang mengingatkan para peneliti untuk sebuah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.

Saat ini, komputer ini digunakan dalam kaitannya dengan protes dan aksi unjuk rasa untuk memprediksi kapan kerusuhan atau aksi-aksi industri akan terjadi.

"Kami melatih mesin Carbon dengan data ini untuk mencoba memahami dunia dan memprediksi kejadian di masa depan," kata peneliti UniSA Jeff Ansah.

Sudahkah mereka mengujinya?

Mereka sudah mengujinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News