Peneliti BRIN: Perubahan Iklim Kini Makin Nyata dan Bisa Dirasakan Langsung Manusia

Perubahan iklim telah mengakibatkan peningkatan suhu air laut di perairan Indonesia hingga mencapai suhu 29 derajat celsius pada saat terjadi La Nina moderat dan Badai Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gletser di Puncak Jayawijaya, Papua, saat ini hanya seluas kurang lebih 2 kilometer persegi atau 1 persen dari luas awalnya sekitar 200 kilometer persegi.
Sejauh ini, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Ratifikasi Perjanjian Paris sebagai komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan bergerak aktif mencegah terjadinya perubahan iklim.
Regulasi itu memuat sembilan aksi prioritas menuju arah pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.
Dokumen Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional atau NDC menetapkan target pengurangan emisi di Indonesia adalah sebesar 29 persen tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41 persen bersyarat (dengan dukungan internasional) pada 2030.
Pada September 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah meningkatkan target NDC menjadi 31,89 persen dengan usaha sendiri dan 43,20 persen dengan bantuan negara lain. (antara/jpnn)
Peneliti BRIN menyatakan kini perubahan iklim makin nyata dan bisa dirasakan langsung oleh manusia.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, & Masyarakat untuk Perubahan Bumi
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Hari Bumi, Siswa SIS SJ Diajak Ikut Atasi Perubahan Iklim Sejak Dini
- Desa Mukti Sari Memanfaatkan Limbah Ternak untuk Kemandirian Energi
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan