Peneliti BRIN: Program Food Estate di Kalteng Sudah Tepat
Meski untuk mengelolanya tidak semudah membalik telapak tangan, namun hal ini bisa diharapkan untuk solusi pangan masa depan.
"Memang tidak mudah mengelola lahan pertanian rawa. Ada persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Ini bagian dari investasi masa depan yang artinya Food Estate ini memang tepat dan harus ada," kata Susilawati.
Diketahui, program Food Estate ini baru berjalan tiga tahun.
Dia menilai terlalu dini bila mengharapkan hasil maksimal dari lahan pertanian rawa yang belum terpenuhi secara optimal prasarana dan sarana pertaniannya.
"Kalau mau tiga tahun langsung berhasil mungkin bisa di lahan optimal, bukan di lahan bukaan baru di rawa. Kalau di lahan rawa memang perlu proses lebih lama untuk menata lahan-lahan sesuai peruntukannya," terangnya. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Peneliti BRIN Susilawati mengungkap alasannya yang menilai program Food Estate di Kalteng sudah tepat, simak ulasannya
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT
- Kementan Tetapkan Kriteria Petani Penerima Pupuk Bersubsidi 2024
- Pandawa Agri Indonesia Raih Sertifikat EPD
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan